Perisai Kemaksiatan Untuk Keluarga
Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut Ar Rayyan. Orang yang diperkenankan masuk melalui pintu itu di hari kiamat kelak hanyalah orang-orang puasa, sedangkan yang lainnya tidak diperkenankan.
Beruntunglah ahli puasa, namanya akan dipanggil untuk memasuki pintu itu. Dan segera setelah ahli puasa masuk semua, maka pintu itu segera ditutup dan dikunci sehingga yang lain tidak dapat melaluinya.
Hari Selasa minggu depan, tepatnya tanggal 24 October, kita memasuki hari pertama dari bulan Ramadhan. Dan pada bulan ini, diwajibkan atas kaum Muslimin berpuasa satu bulan lamanya. Bagi mereka yang sudah terbiasa
melaksanakan kewajiban ini, shaum Ramadhan ini amat dirindukan karena pintu surga dibuka, pintu neraka dikunci, dan semua setan dibelenggu.
Dan pada bulan ini Allah akan melipatgandakan pahala atas amal ibadah yang dilakukan. Tapi bagi sebagian kecil, kewajiban ini memberatkan mereka dengan berbagai alasan; sakit, menyusui, di perjalanan, dan atau hanya karena tidak terbiasa saja.
Semua orang berusaha agar dapat melaksanakan puasa (shaum) Ramadhan dengan sempurna. Seluruh keluarga mempersiapkan diri untuk menjalaninya.
Terutama bagi para orang tua, mereka mempunyai tanggung jawab penting terhadap anak-anaknya yaitu membiasakan hal-hal baik pada mereka termasuk mengajarkan mereka untuk shaum sejak dini.
Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan latihan bagi kita, oleh karena itu merupakan langkah tepat bagi para orang tua untuk memanfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai masa pelatihan bagi anak-anak dan keluarga secara umum.
Menyusun program pelatihan kebaikan pada masa Ramadhan perlu dilakukan agar tujuan kita tercapai yaitu menjadikan bulan ini sebagai bulan prestatif bagi keluarga. Dan ini harus disosialisasikan kepada seluruh anggota keluarga.
Idealnya, kita harus mempunyai program tersebut sebelum memasuki bulan Ramadhan agar seluruh waktu yang kita miliki dapat diisi dengan aktivitas yang berkualitas. Apalagi kita sudah tahu sebelumnya bahwa kegiatan belajar formal di sekolah diliburkan.
Dan tentu saja tanggung jawab pembinaan dan pendidikan anak diserahkan 100 persen pada orang tua di rumah. Dan ini membutuhkan perhatian khusus jangan sampai para anak menghabiskan liburannya dengan bermain-main saja. Banyak program sekolah Ramadhan digelar di beberapa masjid dan sekolah.
Sebaiknya mereka dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Selain dapat menambah ilmu agama, mereka pun akan mendapat teman baru yang sama-sama sedang berlatih shaum sehingga mereka semakin termotivasi untuk menamatkan shaum hingga akhir Ramadhan. Dan mudah-mudahan saja mereka jauh dari godaan berbuka, seperti tergiur oleh makanan-makanan dan masakan ibu di rumah.
Pelatihan ini tidak hanya dibutuhkan oleh para anak, karena sebetulnya orang dewasa pun membutuhkan pelatihan ini, termasuk para orang tua.
Anak kecil mungkin merasa berat menahan lapar dan haus, tapi godaan bagi orang dewasa tidak hanya itu sebab makna dari shaum bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tapi menahan nafsu syahwat dan menahan agar tidak melakukan maksiat pun harus dilakukan.
Inilah pertempuran yang harus kita perjuangkan agar menjadi orang yang menang di akhir Ramadhan nanti. Secara lahiriah, mungkin saja kita berhasil menyelesaikan shaum selama satu hari, tapi sayangnya kualitas shaum kita dipertanyakan.
Hikmah shaum itu sungguh sangat luar biasa. Shaum adalah perisai kemaksiatan bagi diri dan keluarga kita. Shaum melatih kita untuk lebih bersabar dalam menghadapi segala masalah sehingga kita bertindak kreatif, berempati terhadap kaum dhuafa, melatih kita untuk selalu menjaga lisan, dan hikmah lainnya yang dapat meningkatkan kualitas diri kita.
Ada yang harus kita persiapkan menyambut Ramadhan kali ini. Kesehatan kita dan keluarga harus diperhatikan agar dapat menjalani shaum dengan sempurna. Menu sahur dan berbuka tidak perlu mewah dan melimpah, tapi perhatikan kandungan gizinya, atau sekarang ini lebih dikenal dengan food combining setelah 4 sehat 5 sempurna. Tapi satu hal yang penting dan ini tidaklah mudah, yaitu mempersiapkan hati! Wallahu a'lam
0 comments:
Post a Comment